Recent Comments

Jumat, 02 September 2016

"MEROKOK(Tidak) MEMBUNUH MU"



Permainan pasti ada. Kepentingan tak bisa dinafikan. Saya coba menganalisa sedikit, Musuh utama pabrik rokok adalah Kemajuan farmasi dan Kepentingan negara maju untuk menguasai SDA indonesia. Kita jangan lupa bahwa salah satu penyebab bangsa eropa datang ke negara kita adalah mencari cengkeh (Syzgium Aromaticum), Pelajaran sejarah waktu sekolah dasar. Dan cengkeh adalah campuran tembakau dalam rokok, pada ahirnya disebut rokok kretek.
Menurut cerita lokal, Haji Djamari asal kota kretek Kudus, insan kreatif penemu rokok kretek. Beliau merajang cengkeh dan mencampur adukkan bersama tembakau untuk dilinting menjadi rokok. Saat itu, merokok sudah menjadi tradisi laki-laki.
Dari pada pemerintah sibuk menaik kan harga rokok dan tidak akan berpengaruh kepada pecandu rokok lebih bijaknya mengelola bisnis sebul sebul ini menjadi mega proyek. Pabrik rokok sekaligus obat bagi perokok. Coba angan-angan, 2015, rokok menyumbang cukai terbesar dengan kontribusi 96%. bila di uangkan sekitar 139, 5 Triliun dari total 144,6 Triliun. Bahaya rokok tidaklah separah bahaya laten korupsi, kerusakan mental pejabat, mafia karet-sawit, mafia tambang, politikus busuk.
Beberapa tahun terahir, bila pergi kemalang dan kudus kita akan menemukan tidak hanya satu dan dua pabrik rokok rumahan yang gulung tikar. Tentu dengan berbagai sebab. Mulai iklan yang masif oleh orang kesehatan sampai pajak yang tinggi.
Selanjut nya, saya menaruh curiga dengan kaum kesehatan terutama industri farmasi. Mereka begitu semangat menyiarkan bahaya rokok dimana-mana. Lewat seminar, radio, TV, artike, opini, bahkan buku bahaya merokok. Mereka menerang kan dengan detail zat yang terkandung dalam rokok dan disertai bahaya nya. Bahkan terkadang disertai iklan berupa gambar, video, suara, dan wawancara pelaku rokok. Tujuan dari semua usaha mereka hanya satu, memarginalkan perokok. Padahal bila kita sadari, orang yang mengaku penentu kesehatan sudah tahu seluk beluk rokok, zat dalam rokok, dan bahayanya. Tapi saya belum pernah melihat mereka mempromosikan obat bagi perokok, penentralisir nikotin. Apakah alat mereka kurang canggih? Entahlah, bantuan alat kesehatan dari luar negeri berdatangan seperti tamu walimahan. Logika nya begini, jika mereka faham dengan penyakit maka mereka juga akan faham dengan obat. Bukan kah begitu tujuan mereka dikuliahkan?. Saya melihat disini tidak ada keadilan. Mereka menyerang pecinta rokok dengan dasar ilmiah, tapi tidak memberi solusi dengan cara ilmiah pula. semisal, kapsul khusus perokok, vitamin buat pecandu rokok, susu khusus perokok berat dll. Ini peluang bisnis yang ditinggalkan. Ada jutaan masyarakat indonesia yang menjadikan rokok sebagai teman hidup siang dan malam. Mereka tentu tidak akan merasa keberatan bila membeli rokok plus obatnya. Bahaya AIDS karena sex bebas saja diciptakan kondom, Padahal, banyak sekali pecandu rokok bisa hidup berhari-hari tanpa sex dan merasa keberatan bila tak menyedot sebatang rokok dalam rentang waktu 12 jam. Silakan dicek. Dimana ahli ekonomi saat potensi luar biasa ini di obok-obok, kemana pergi nya para entrepreneur muda ketika bisnis lokal dan pasar nya jelas digrogoti pemerintah. Tidur? Atau asyik dengan uang suap?. Negeri kita memang lucu kawan.
Buat pecandu rokok, jika ingin pemikiran kalian dikaji banyak orang maka buat lah karya dengan landasan sistem ilmiah. Hanya itu.
Terahir, Sebagai pertimbangan saya cantumkan kutipan pidato Bung Karno saat pidato 1 Juni 1945 tentang Pancasila.
Pun, rokok kretek menjadi langgam budaya yang di dalamnya roda ekonomi riil bergerak. Perkebunan cengkeh dan tembakau sebagai bahan dasar rokok kretek menghasilkan tenaga kerja melimpah. Hal yang sama dengan pabrik-pabrik rokok yang tersebar di banyak tempat di Indonesia, menyediakan lapangan kerja yang melimpah. Industri rokok dari hulu sampai hilir adalah surga tenaga kerja dan penggerak ekonomi riil Indonesia.
Allah pemilik kebenaran, ini hanya kegalauan saya melihat gosip tentan ROKOK. Tak ada yang menyuruh dan membayar saya dalam hal ini. Semua hadir dan muncul dengan begitu saja. Dan terpenting saya bukan PEROKOK.
#Fatin

Tidak ada komentar:
Write komentar

Recommended Posts × +