Recent Comments

Rabu, 15 Februari 2017

NKRI harga mati

Nahdatul Ulama tidak mungkin menghancurkan NKRI

Saat ngaji dalam peringatan Maulid Nabi dan Harlah NU yang digelar Ranting NU Tambakberas, Sabtu (11/2/2017), KH Marzuki Mustamar meminta warga NU tetap istiqomah dalam NU. ’’Ojo sampai metu teko NU. Melu NU, tetep imane. Melu NU, khusnul khotimah,’’ tegasnya.

Dalam acara yang bertempat dilokasi pesantren Bahrul Ulum ini juga dihadiri oleh Rois Syuriah NU Jombang, KH Abdul Natsir Fattah, katib syuriah KH Abdul Kholiq Hasan, pengurus ranting NU Tambakrejo, santri dan masyarakat NU lain nya.

Dalam pidato nya, Kiai asal Malang ini membeberkan jika NU tidak pernah terlibat pemberontakan terhadap NKRI. Beda dengan kelompok Islam lain seperti DI/TII, HTI, salafi dan lain-lain.


’’NU ini organisasi yang asli didirikan orang Indonesia, didanai orang Indonesia. Jadi tidak mungkin menghancurkan Indonesia. Beda dengan dana yang berasal dari luar negeri.Yang pegang remotnya orang luar," paparnya.

Lebih dari satu juta penduduk timur tengah jadi pengungsi. Mereka tersebar di berbagai negara, terutama negara di benua Eropa. Akibat perang saudara dan disetir negara lain. Seperti Yaman dan Suriah.

Beliau minta agar lingkungan NU dan pesantren benar-benar dijaga agar tidak kemasukan kelompok lain sehingga bernasib sama seperti Suriah dan negara timur tengah lainnya. Karena itu pesantren harus tetap memilih NU.

Pesantren punya kelebihan dibandingkan lembaga pendidikan lainnya. Pesantren pusat perkaderan NU dari dulu sampai saat ini.

"Para kiai NU di pesantren terbukti keilmuan dan kesolehannya, sanad keilmuan kiai NU jelas nyambung sampai Rosulullah SAW, kiprah NU jelas maslahat, di NU ada tradisi saling mendoakan," jelas beliau lagi.

Jumlah pesantren NU kurang lebih ada sekitar 25 ribu. Mereka ini mendidik  orang yang awalnya bodoh menjadi berilmu. Kontribusinya sangat besar untuk negara ini.

Kiai yang terkenal dengan densus 26 ini juga menerangkan jika pesantren masih memegang teguh sanad keilmuan, ilmu agama yang diajarkan pesantren pun sambung sampai Rasullah SAW. Oleh karenanya, keotentikan nya dapat dipertanggung jawabkan.


"Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapakah kalian mengambil agama kalian,” pungkas nya.

Tidak ada komentar:
Write komentar

Recommended Posts ×