’’Bapak-bapak dan ibu-ibu mau kaya?’’ tanya Wakil Rois Am PBNU, KH Miftahul Ahyar saat ngaji dalam muludan dan santunan 80 yatim dan khitan masal 22 anak di lingkungan musala Al Hasan Djali, Wersah, Kelurahan Kepanjen, Jombang, Sabtu (10/12/2016).
Beliau lantas cerita
seseorang di Kebondalem Surabaya. ’’Orang ini bodo kuadrat. Sama sekali
tidak bisa baca tulis. Tapi setiap muludan, dia mengundang banyak
orang, semuanya diberi uang. Sejak saya kecil dia sudah seperti itu,’’
tuturnya.
Pada akhirnya orang ini sangat kaya. Hampir semua tanah di Kebondalem dia beli. ’’Perusahaannya besar. Karyawannya banyak,’’ ujarnya. Semua itu menurutnya karena kecintaannya kepada Nabi.
Bungah atau cinta kepada Nabi, menurut Kiai Miftah, sangat istimewa. Walaupun tidak ikhlas, walaupun politis, walaupun yang cinta orang kafir, tetap ada manfaatnya.
Beliau lantas menceritakan Abu Lahab yang divonis masuk neraka dalam QS Al Lahab. Namun sebagaimana diceritakan dalam sohih Bukhori, setiap Senin, Abu Lahab mendapatkan diskon siksa. ’’Setiap Senin, siksa Abu Lahab diringankan, bahkan dari sela-sela jarinya keluar air yang bisa dia minum,’’ tuturnya. Sebagaimana diperlihatkan kepada Abbas bin Abdul Muttholib pasca meninggalnya Abu Lahab.
Kenapa demikian? Karena Abu Lahab gembira saat diberi kabar kelahiran Nabi Muhammad. ’’Padahal kegembiraan Abu Lahab ini politis. Tidak ikhlas. Dan Abu Lahab ini kafir,’’ tandas Kiai Miftah.
Setelah Abdullah, ayahanda Nabi meninggal, ibunya menjadi tanggung jawab paman-pamannya termasuk Abu Lahab. Abu Lahab lalu mengirimkan budaknya, Suwaibah, untuk meladeni Siti Aminah, ibunda Nabi. ’’Abu Lahab itu tokohnya orang Quraisy. Dia sangat takut jika keponakannya lahir perempuan. Sebab perempuan saat itu dianggap hina. Jika keponakannya lahir perempuan, ketokohannya bisa disoal oleh masyarakat,’’ tutur Kiai Miftah.
Makanya begitu Suwaibah mengabarkan bahwa keponakannya lahir laki-laki dan tampan bercahaya, Abu Lahab bersuka cita. Ketokohannya aman, tak akan digugat masyarakat. ’’Saking senangnya, Abu Lahab langsung memerdekakan Suwaibah.’’
’’Seneng terhadap Nabi yang politis saja, yang dilakukan orang kafir saja, manfaatnya seperti itu. Apalagi jika yang seneng itu muslim seperti kita. Mari kita bungahhh terhadap Nabi. Habis muludan harus tambah bungah kepada Nabi. Tambah bungah terhadap ajaran Nabi dan sunah-sunah Nabi,’’ pesannya.oji
Pada akhirnya orang ini sangat kaya. Hampir semua tanah di Kebondalem dia beli. ’’Perusahaannya besar. Karyawannya banyak,’’ ujarnya. Semua itu menurutnya karena kecintaannya kepada Nabi.
Bungah atau cinta kepada Nabi, menurut Kiai Miftah, sangat istimewa. Walaupun tidak ikhlas, walaupun politis, walaupun yang cinta orang kafir, tetap ada manfaatnya.
Beliau lantas menceritakan Abu Lahab yang divonis masuk neraka dalam QS Al Lahab. Namun sebagaimana diceritakan dalam sohih Bukhori, setiap Senin, Abu Lahab mendapatkan diskon siksa. ’’Setiap Senin, siksa Abu Lahab diringankan, bahkan dari sela-sela jarinya keluar air yang bisa dia minum,’’ tuturnya. Sebagaimana diperlihatkan kepada Abbas bin Abdul Muttholib pasca meninggalnya Abu Lahab.
Kenapa demikian? Karena Abu Lahab gembira saat diberi kabar kelahiran Nabi Muhammad. ’’Padahal kegembiraan Abu Lahab ini politis. Tidak ikhlas. Dan Abu Lahab ini kafir,’’ tandas Kiai Miftah.
Setelah Abdullah, ayahanda Nabi meninggal, ibunya menjadi tanggung jawab paman-pamannya termasuk Abu Lahab. Abu Lahab lalu mengirimkan budaknya, Suwaibah, untuk meladeni Siti Aminah, ibunda Nabi. ’’Abu Lahab itu tokohnya orang Quraisy. Dia sangat takut jika keponakannya lahir perempuan. Sebab perempuan saat itu dianggap hina. Jika keponakannya lahir perempuan, ketokohannya bisa disoal oleh masyarakat,’’ tutur Kiai Miftah.
Makanya begitu Suwaibah mengabarkan bahwa keponakannya lahir laki-laki dan tampan bercahaya, Abu Lahab bersuka cita. Ketokohannya aman, tak akan digugat masyarakat. ’’Saking senangnya, Abu Lahab langsung memerdekakan Suwaibah.’’
’’Seneng terhadap Nabi yang politis saja, yang dilakukan orang kafir saja, manfaatnya seperti itu. Apalagi jika yang seneng itu muslim seperti kita. Mari kita bungahhh terhadap Nabi. Habis muludan harus tambah bungah kepada Nabi. Tambah bungah terhadap ajaran Nabi dan sunah-sunah Nabi,’’ pesannya.oji
Tidak ada komentar:
Write komentar