Recent Comments

Rabu, 20 Februari 2019

Metode STIFin



Jenuh? Bingung dengan bakat? 

Ayo mengatasi Kejenuhan dengan Kalibrasi ala STIFIn, cara ini adalah upaya mengembalikan kondisi otak agar bisa kembali fresh untuk belajar ataupun bekerja. Upaya untuk Mengatasi Kejenuhan ala STIFIn tentunya disesuaikan dengan masing-masing Mesin Kecerdasan. Ada yang merawat taman yang berantakan di rumahnya sudah merasa fresh, tetapi ada yang stress dengan melihat taman yang berantakan. Karena ternyata setiap Mesin Kecerdasan memiliki cara kalibrasi yang berbeda dalam mengatasi kejenuhan. Di STIFin ada lima mesin kecerdasan, yaitu:

1. SENSING

Sensing intovert (Si) : Kalibrasinya dengan BERKERINGAT. Aktivitas yang menuntut menggerakkan badan. Melakukan aktifitas fisik yang mengeluarkan keringat. Semakin banyak bergerak, berkeringat ia semakin enjoy. Kalaupun duduk, biasanya gak mau diam tenang duduknya.

Sensing extrovert (Se) kalibrasinya BERMAIN. Rancang kegiatan belajar atau bekerja dalam suasana permainan (game) atau setidaknya bangun suasana yang fun layaknya sedang bermain.

2. THINKING

Thinking introvert (Ti) kalibrasinya KEMBALI KE ALAM. Selipkan aktivitas-aktivitas yang memungkinkan kontak fisik langsung dengan alam, tumbuhan atau hewan. Senang memelihara, merawat, menyirami bunga-bunga di halaman rumah kala liburan. Memelihara hewan peliharaan. Istri yang mengenal Mesin Kecerdasan suami, bisa jadi lebih menerima kala dihari libur, atau pulang kerja sang suami suka bermain dengan hewan peliharaannya.

Thinking extrovert (Te) kalibrasinya WISATA. Selipkan aktivitas mobilisasi sehingga kegiatan belajar atau bekerja tidak hanya berada pada satu titik. Anda yang Te punya bisnis Travel, jalan jalan akan merasa enjoy, selain dapat uang dari bisnis, otak selalu fresh.

3. INTUITING

Intuiting introvert (Ii) kalibrasinya TIDUR. Selipkan kesempatan untuk beristirahat (minimal cukup untuk tidur teta kira-kira 15 menit). Tidur teta maksudnya memejamkan mata sejenak namun masih bisa mendengar suara-suara di sekitar. Sekolah di China, mewajibkan anak sekolahnya tidur selama 15 menit di atas meja belajar.

Intuiting extrovert (Ie) kalibrasinya MENONTON FILM. Selipkan aktivitas menonton sesuatu yang disukai yang bisa menghasilkan hasrat serta inspirasi.

4. FEELING

Feeling introvert (Fi) kalibrasinya CURHAT. Selipkan sesi sharing dalam kegiatan belajar atau bekerja.

Feeling extrovert (Fe) kalibrasinya BERCENGKRAMA. Selipkan sesi interaksi dengan orang yang bisa menghadirkan kedekatan dan keceriaan (bisa diskusi, jalan bareng dst).

Orang Feeling kalau sudah penat, suka ngajak ngumpul atau dia mendatangi temannya dengan niat untuk curhat. Walaupun curhatnya tidak kesampaian, bisa ngobrol dengan temannya saja sudah cukup melegakan.

5. INSTING

Insting (In) kalibrasinya SILATURAHMI. Selipkan kesempatan untuk setiap orang bisa saling berinteraksi (berkenalan, ngobrol, dst) tanpa tujuan tertentu.

Kalibrasi sangat diperlukan jika otak sudah bekerja keras. Ibarat Sinso yang menggergaji pohon, sering dipakai kalau tidak sering juga diasah, maka akan tumpul. Jika otaknya tidak pernah dipakai, yaa buat apa kalibrasi. Mengatasi kejenuhan ala STIFIn sangat membantu kita enjoy bekerja.

Jika pekerjaan yang kita lakukan sesuai dengan kalibrasi, misal : Orang Thinking introvert yang menjual tanaman, selain mendapatkan uang, otak bisa fresh terus.

Makanya kita sering temukan orang yang senang mengerjakan sesuatu tanpa bosan, ekspresinya dan bahasa tubuhnya menunjukkan semangat yang tidak ada habisnya.

Kita menyebutnya dengan Hoby, padahal itulah “nutrisi” bagi otaknya. Otaknya menjadi fresh dalam bekerja mengendalikan tubuhnya. Si tubuh pun ikutan fresh, tampak semangat selalu.


Konflik terjadi bila tak faham Mesin Kecerdasan

stifin malang, rumah stifin malang,  tes sidik jari malang, tes stifin malang, stifin jawa timur, stifin jatim

Ada beberapa hal penyebab konflik bila kita tak saling memahami satu sama lain...

Sensing yg serba REAL... SESUAI  antara kata dan perbuatan... membutuhkan pernyataan yang Jelas dan Detail..
Berpotensi konflik dengan Feeling yg ga enakan... LAIN di mulut, lain di hati...
Serba TERSELUBUNG ucapannya...

Thinking yang FOKUS pada satu hal mendalam...
Berpotensi konflik dengan Intuiting yang memiliki banyak pandangan ALTERNATIF..

Sensing yg mendahulukan ACTION, berpotensi konflik dengan Intuiting yang mendahulukan KONSEP

Thinking yang berfikir OBJEKTIF, berpotensi konflik dengan Feeling yang cenderung SUBJEKTIF

Sensing yg PRINTILAN berpotensi konflik dengan Thinking yang SIMPEL, EFEKTIF

Feeling yang senang BERSOSIALISASI, berpotensi konflik dengan Intuiting yang CUEK...

Insting???
Berpotensi konflik dengan tipe lainnya ketika  hatinya tak DAMAI... hehehe...

Pastikan Ananda Tumbuh dan Berkembang Sesuai Dengan "Dunianya"


MENGAPA SISWA MEMERLUKAN TES STIFIn


1. MENGENALI CARA BELAJAR DAN BEKERJA

Mesin kecerdasan Sensing (S) bagus dalam menghafal, Thinking (T) hebat dalam menghitung, Intuiting (I) jago dalam kretifitas, Feeling (F) senang jika berdiskusi, dan Insting (In) pembelajar serba bisa namun memerlukan ketenangan untuk mengoptimalkan fungsi otak tengahnya (naluri).

2. MEMILIH PROFESI SECARA JITU

Sampai anda berkomentar “Ahaa….profesi ini yang gue banget”. Jika pilihan profesi sudah “ngeklik” dengan anda, maka proses penggemblengan profesi menjadi mudah dan menyenangkan meskipun digembleng dengan cara yang sangat berat (masif). Pendek kata konsep STIFIn adalah cara paling tepat untuk melakukan hubungan kerja yang lebih positif dan kondusif.

3. MEMILIH TES STIFIn SAMA DENGAN MENGHINDARI SPEKULASI

Bukan pe-label-lan dan bukan peramalan. Pada setiap mesin kecerdasan dan personality terdapat kelebihan dan kelemahan dalam satu paket. Tes STIFIn bukan me-label-kan seseorang, karena paket kelebihan dan kelemahan itu ditemukan kesejatiannya secara meyakinkan, tidak semu dan tidak meraba-raba (sehingga tidak menjadi label palsu). Hasil tes STIFIn Juga bukanlah ramalan, nujum, atau tilikan. Kesuksesan yang diraih dengan berusaha di jalan yang tepat menggunakan jalur mesin kecerdasan, bukanlah ramalan sukses yang datang dari garis tangan (seperti para palmistry).

4. REVOLUSI HIDUP YANG BAIK & BUKAN MENGACAK-NGACAK HIDUP ANDA

Dengan mensyukuri apa ‘harta karun’ dalam diri kita yang diberikan oleh Tuhan. Setelah tes STIFIn anda akan tahu bagaimana caranya berilmu, bersyukur, dan bersabar melalui ‘harta karun’ diri anda. Itulah revolusi hidup sesungguhnya.

5. SETELAH TES STIFIN ANDA AKAN MENEMUKAN CETAK-BIRU HIDUP ANDA 

Hal tersebut bukanlah vonis atau ramalan keberhasilan tetapi jalur tempat anda mengikhtiarkan kucuran keringat demi keberhasilan di depan mata. Energi yang difokuskan kepada satu maksud dan menciptakan momentum keberhasilan.
Kalibrasi otak ala STIFIn




By Andhika Harya ; Direktur RnD STIFIn Institute

Jika Ananda SENSING, dorong mereka untuk lebih banyak bergerak. Biarkan mereka melepaskan energi besar yang mereka miliki karena semakin aktif mereka, maka semakin sehatlah kondisi fisik dan psikis mereka.

Jika ananda THINKING, perbanyak penjelasan tentang hal-hal di sekitar mereka termasuk peraturan2-peraturan yang harus mereka taati. Puaskan rasa keingintahuan mereka dengan rajin menjelaskan dan tak lupa rajin menjawab semua pertanyaan kritis mereka dengan jawaban yang logis.

Jika ananda INTUITING, berikan keleluasaan untuk eksplorasi sesuai minat. Jika minatnya adalah menggambar, sediakan kertas dan alat gambar sebagai media menyalurkan ekspresinya. Jika minatnya ada pada astronomi, sediakan teleskop agar mereka bisa leluasa menjelajah alam semesta. Pendek kata : bebaskan seluas mungkin apa yang menjadi minatnya. 

Jika Ananda FEELING, perbanyak ngobrol dan bercengkerama dengan mereka. Dorong mereka untuk berteman dan bermain dengan teman-temannya. Jika mereka curhat, maka luangkan waktu khusus untuk menyimak dan menimpali. Dorong mereka untuk semakin ceriwis dan semakin banyak bicara.

Jika ananda INSTING, libatkan mereka dalam aktifitas harian rumah tangga. Ajakan untuk menyapu rumah, menyirami tanaman, dan aktifitas yang biasa anda lakukan, sesungguhnya adalah gemblengan terbaik untuk mengasah keterlibatan dan keserba bisaannya


Memilih Jurusan Sekolah ( SLTA )


Memilih Jurusan Sekolah ( SLTA )
Saat masuk Sekolah Dasar kita tidak perlu memilih. Orang tua yang memilih akan dimasukkan ke SD dimana. Demikian juga saat masuk SLTP, orang tua jualah yang memilihkan untuk kita. Menanjak dari SLTP ke SLTA, untuk saat ini, orang tua harus memikirkan pilihan dan kemauan anaknya. Orang tua yang bijak akan mendengarkan keinginan anaknya.
Kenyaataannya, anak juga masih bingung terhadap pilihannya. Sebab dilingkungannya banyak orang yang beranggapan bahwa anak IPA adalah murid yang paling top di SLTA, murid terpilih, paling pinter, paling cerdas, dalam kaitan relatif paling tinggi IQ-nya . Tak sedikit juga yang menganggap bahwa anak IPS lah yang merupakan murid buangan,bodoh,bebal pola pikirnya, tak punya masa depan, cuma pelengkap, pelajar santai, urakan . Semakin lama, opini sesat ini semakin menjadi suatu keyakinan.
Apalagi banyak orang tua menginginkan anaknya Memilih Jurusan IPA, hanya karena Jurusan IPA lebih bergengsi dibanding IPS. Saya pernah alami kasus orang tua melakukan Tes STIFIn untuk anaknya. Ketika hasil Tes STIFIn diketahui, saya katakan : “anak Ibu sebaiknya jurusan IPS”. Anaknya langsung nyeletuk : “tuh benarkan ma, adek tuh pengennya IPS, mama siih, maksain adek masuk Jurusan IPA”.
Tapi sekarang hal seperti ini tidak perlu dikhawatirkan dengan adanya Tes STIFIn, orang tua bisa langsung menetapkan pilihan jurusan untuk si anak, ketika si anak memiliki kecenderungan pada jurusan tertentu.
Memilih Jurusan membuat galau para siswa SLTP saat akan menanjak SLTA.
Tabel ini memberikan anda panduan bagaimana Memilih Jurusan berdasarkan Mesin Kecerdasan STIFIn.
No.
MK
Utama
Kedua
Ketiga
1
Si
Bahasa
IPS
IPA
2
Se
Bahasa
IPS
IPA
3
Ti
IPA
IPS
Bahasa
4
Te
IPA
IPS
Bahasa
5
Ii
IPA
Bahasa
IPS
6
Ie
IPA
Bahasa
IPS
7
Fi
IPS
Bahasa
IPA
8
Fe
IPS
Bahasa
IPA
9
In
IPS
Bahasa
IPA



Tidak ada komentar:
Write komentar

Recommended Posts × +