Recent Comments

Rabu, 20 Februari 2019

Metode STIFin



Jenuh? Bingung dengan bakat? 

Ayo mengatasi Kejenuhan dengan Kalibrasi ala STIFIn, cara ini adalah upaya mengembalikan kondisi otak agar bisa kembali fresh untuk belajar ataupun bekerja. Upaya untuk Mengatasi Kejenuhan ala STIFIn tentunya disesuaikan dengan masing-masing Mesin Kecerdasan. Ada yang merawat taman yang berantakan di rumahnya sudah merasa fresh, tetapi ada yang stress dengan melihat taman yang berantakan. Karena ternyata setiap Mesin Kecerdasan memiliki cara kalibrasi yang berbeda dalam mengatasi kejenuhan. Di STIFin ada lima mesin kecerdasan, yaitu:

1. SENSING

Sensing intovert (Si) : Kalibrasinya dengan BERKERINGAT. Aktivitas yang menuntut menggerakkan badan. Melakukan aktifitas fisik yang mengeluarkan keringat. Semakin banyak bergerak, berkeringat ia semakin enjoy. Kalaupun duduk, biasanya gak mau diam tenang duduknya.

Sensing extrovert (Se) kalibrasinya BERMAIN. Rancang kegiatan belajar atau bekerja dalam suasana permainan (game) atau setidaknya bangun suasana yang fun layaknya sedang bermain.

2. THINKING

Thinking introvert (Ti) kalibrasinya KEMBALI KE ALAM. Selipkan aktivitas-aktivitas yang memungkinkan kontak fisik langsung dengan alam, tumbuhan atau hewan. Senang memelihara, merawat, menyirami bunga-bunga di halaman rumah kala liburan. Memelihara hewan peliharaan. Istri yang mengenal Mesin Kecerdasan suami, bisa jadi lebih menerima kala dihari libur, atau pulang kerja sang suami suka bermain dengan hewan peliharaannya.

Thinking extrovert (Te) kalibrasinya WISATA. Selipkan aktivitas mobilisasi sehingga kegiatan belajar atau bekerja tidak hanya berada pada satu titik. Anda yang Te punya bisnis Travel, jalan jalan akan merasa enjoy, selain dapat uang dari bisnis, otak selalu fresh.

3. INTUITING

Intuiting introvert (Ii) kalibrasinya TIDUR. Selipkan kesempatan untuk beristirahat (minimal cukup untuk tidur teta kira-kira 15 menit). Tidur teta maksudnya memejamkan mata sejenak namun masih bisa mendengar suara-suara di sekitar. Sekolah di China, mewajibkan anak sekolahnya tidur selama 15 menit di atas meja belajar.

Intuiting extrovert (Ie) kalibrasinya MENONTON FILM. Selipkan aktivitas menonton sesuatu yang disukai yang bisa menghasilkan hasrat serta inspirasi.

4. FEELING

Feeling introvert (Fi) kalibrasinya CURHAT. Selipkan sesi sharing dalam kegiatan belajar atau bekerja.

Feeling extrovert (Fe) kalibrasinya BERCENGKRAMA. Selipkan sesi interaksi dengan orang yang bisa menghadirkan kedekatan dan keceriaan (bisa diskusi, jalan bareng dst).

Orang Feeling kalau sudah penat, suka ngajak ngumpul atau dia mendatangi temannya dengan niat untuk curhat. Walaupun curhatnya tidak kesampaian, bisa ngobrol dengan temannya saja sudah cukup melegakan.

5. INSTING

Insting (In) kalibrasinya SILATURAHMI. Selipkan kesempatan untuk setiap orang bisa saling berinteraksi (berkenalan, ngobrol, dst) tanpa tujuan tertentu.

Kalibrasi sangat diperlukan jika otak sudah bekerja keras. Ibarat Sinso yang menggergaji pohon, sering dipakai kalau tidak sering juga diasah, maka akan tumpul. Jika otaknya tidak pernah dipakai, yaa buat apa kalibrasi. Mengatasi kejenuhan ala STIFIn sangat membantu kita enjoy bekerja.

Jika pekerjaan yang kita lakukan sesuai dengan kalibrasi, misal : Orang Thinking introvert yang menjual tanaman, selain mendapatkan uang, otak bisa fresh terus.

Makanya kita sering temukan orang yang senang mengerjakan sesuatu tanpa bosan, ekspresinya dan bahasa tubuhnya menunjukkan semangat yang tidak ada habisnya.

Kita menyebutnya dengan Hoby, padahal itulah “nutrisi” bagi otaknya. Otaknya menjadi fresh dalam bekerja mengendalikan tubuhnya. Si tubuh pun ikutan fresh, tampak semangat selalu.


Konflik terjadi bila tak faham Mesin Kecerdasan

stifin malang, rumah stifin malang,  tes sidik jari malang, tes stifin malang, stifin jawa timur, stifin jatim

Ada beberapa hal penyebab konflik bila kita tak saling memahami satu sama lain...

Sensing yg serba REAL... SESUAI  antara kata dan perbuatan... membutuhkan pernyataan yang Jelas dan Detail..
Berpotensi konflik dengan Feeling yg ga enakan... LAIN di mulut, lain di hati...
Serba TERSELUBUNG ucapannya...

Thinking yang FOKUS pada satu hal mendalam...
Berpotensi konflik dengan Intuiting yang memiliki banyak pandangan ALTERNATIF..

Sensing yg mendahulukan ACTION, berpotensi konflik dengan Intuiting yang mendahulukan KONSEP

Thinking yang berfikir OBJEKTIF, berpotensi konflik dengan Feeling yang cenderung SUBJEKTIF

Sensing yg PRINTILAN berpotensi konflik dengan Thinking yang SIMPEL, EFEKTIF

Feeling yang senang BERSOSIALISASI, berpotensi konflik dengan Intuiting yang CUEK...

Insting???
Berpotensi konflik dengan tipe lainnya ketika  hatinya tak DAMAI... hehehe...

Pastikan Ananda Tumbuh dan Berkembang Sesuai Dengan "Dunianya"


MENGAPA SISWA MEMERLUKAN TES STIFIn


1. MENGENALI CARA BELAJAR DAN BEKERJA

Mesin kecerdasan Sensing (S) bagus dalam menghafal, Thinking (T) hebat dalam menghitung, Intuiting (I) jago dalam kretifitas, Feeling (F) senang jika berdiskusi, dan Insting (In) pembelajar serba bisa namun memerlukan ketenangan untuk mengoptimalkan fungsi otak tengahnya (naluri).

2. MEMILIH PROFESI SECARA JITU

Sampai anda berkomentar “Ahaa….profesi ini yang gue banget”. Jika pilihan profesi sudah “ngeklik” dengan anda, maka proses penggemblengan profesi menjadi mudah dan menyenangkan meskipun digembleng dengan cara yang sangat berat (masif). Pendek kata konsep STIFIn adalah cara paling tepat untuk melakukan hubungan kerja yang lebih positif dan kondusif.

3. MEMILIH TES STIFIn SAMA DENGAN MENGHINDARI SPEKULASI

Bukan pe-label-lan dan bukan peramalan. Pada setiap mesin kecerdasan dan personality terdapat kelebihan dan kelemahan dalam satu paket. Tes STIFIn bukan me-label-kan seseorang, karena paket kelebihan dan kelemahan itu ditemukan kesejatiannya secara meyakinkan, tidak semu dan tidak meraba-raba (sehingga tidak menjadi label palsu). Hasil tes STIFIn Juga bukanlah ramalan, nujum, atau tilikan. Kesuksesan yang diraih dengan berusaha di jalan yang tepat menggunakan jalur mesin kecerdasan, bukanlah ramalan sukses yang datang dari garis tangan (seperti para palmistry).

4. REVOLUSI HIDUP YANG BAIK & BUKAN MENGACAK-NGACAK HIDUP ANDA

Dengan mensyukuri apa ‘harta karun’ dalam diri kita yang diberikan oleh Tuhan. Setelah tes STIFIn anda akan tahu bagaimana caranya berilmu, bersyukur, dan bersabar melalui ‘harta karun’ diri anda. Itulah revolusi hidup sesungguhnya.

5. SETELAH TES STIFIN ANDA AKAN MENEMUKAN CETAK-BIRU HIDUP ANDA 

Hal tersebut bukanlah vonis atau ramalan keberhasilan tetapi jalur tempat anda mengikhtiarkan kucuran keringat demi keberhasilan di depan mata. Energi yang difokuskan kepada satu maksud dan menciptakan momentum keberhasilan.
Kalibrasi otak ala STIFIn




By Andhika Harya ; Direktur RnD STIFIn Institute

Jika Ananda SENSING, dorong mereka untuk lebih banyak bergerak. Biarkan mereka melepaskan energi besar yang mereka miliki karena semakin aktif mereka, maka semakin sehatlah kondisi fisik dan psikis mereka.

Jika ananda THINKING, perbanyak penjelasan tentang hal-hal di sekitar mereka termasuk peraturan2-peraturan yang harus mereka taati. Puaskan rasa keingintahuan mereka dengan rajin menjelaskan dan tak lupa rajin menjawab semua pertanyaan kritis mereka dengan jawaban yang logis.

Jika ananda INTUITING, berikan keleluasaan untuk eksplorasi sesuai minat. Jika minatnya adalah menggambar, sediakan kertas dan alat gambar sebagai media menyalurkan ekspresinya. Jika minatnya ada pada astronomi, sediakan teleskop agar mereka bisa leluasa menjelajah alam semesta. Pendek kata : bebaskan seluas mungkin apa yang menjadi minatnya. 

Jika Ananda FEELING, perbanyak ngobrol dan bercengkerama dengan mereka. Dorong mereka untuk berteman dan bermain dengan teman-temannya. Jika mereka curhat, maka luangkan waktu khusus untuk menyimak dan menimpali. Dorong mereka untuk semakin ceriwis dan semakin banyak bicara.

Jika ananda INSTING, libatkan mereka dalam aktifitas harian rumah tangga. Ajakan untuk menyapu rumah, menyirami tanaman, dan aktifitas yang biasa anda lakukan, sesungguhnya adalah gemblengan terbaik untuk mengasah keterlibatan dan keserba bisaannya


Memilih Jurusan Sekolah ( SLTA )


Memilih Jurusan Sekolah ( SLTA )
Saat masuk Sekolah Dasar kita tidak perlu memilih. Orang tua yang memilih akan dimasukkan ke SD dimana. Demikian juga saat masuk SLTP, orang tua jualah yang memilihkan untuk kita. Menanjak dari SLTP ke SLTA, untuk saat ini, orang tua harus memikirkan pilihan dan kemauan anaknya. Orang tua yang bijak akan mendengarkan keinginan anaknya.
Kenyaataannya, anak juga masih bingung terhadap pilihannya. Sebab dilingkungannya banyak orang yang beranggapan bahwa anak IPA adalah murid yang paling top di SLTA, murid terpilih, paling pinter, paling cerdas, dalam kaitan relatif paling tinggi IQ-nya . Tak sedikit juga yang menganggap bahwa anak IPS lah yang merupakan murid buangan,bodoh,bebal pola pikirnya, tak punya masa depan, cuma pelengkap, pelajar santai, urakan . Semakin lama, opini sesat ini semakin menjadi suatu keyakinan.
Apalagi banyak orang tua menginginkan anaknya Memilih Jurusan IPA, hanya karena Jurusan IPA lebih bergengsi dibanding IPS. Saya pernah alami kasus orang tua melakukan Tes STIFIn untuk anaknya. Ketika hasil Tes STIFIn diketahui, saya katakan : “anak Ibu sebaiknya jurusan IPS”. Anaknya langsung nyeletuk : “tuh benarkan ma, adek tuh pengennya IPS, mama siih, maksain adek masuk Jurusan IPA”.
Tapi sekarang hal seperti ini tidak perlu dikhawatirkan dengan adanya Tes STIFIn, orang tua bisa langsung menetapkan pilihan jurusan untuk si anak, ketika si anak memiliki kecenderungan pada jurusan tertentu.
Memilih Jurusan membuat galau para siswa SLTP saat akan menanjak SLTA.
Tabel ini memberikan anda panduan bagaimana Memilih Jurusan berdasarkan Mesin Kecerdasan STIFIn.
No.
MK
Utama
Kedua
Ketiga
1
Si
Bahasa
IPS
IPA
2
Se
Bahasa
IPS
IPA
3
Ti
IPA
IPS
Bahasa
4
Te
IPA
IPS
Bahasa
5
Ii
IPA
Bahasa
IPS
6
Ie
IPA
Bahasa
IPS
7
Fi
IPS
Bahasa
IPA
8
Fe
IPS
Bahasa
IPA
9
In
IPS
Bahasa
IPA



Jumat, 15 Februari 2019

Ustâdz Syarif Abdurrahman: Pensiun Karena Riba?

Ustâdz Syarif Abdurrahman: Kufur Nikmat

Jejak Sejarah Pengarang Solawat Badar di Tuban


Tuban-Saya bersyukur bertemu dengan Kiai Syakir Ali. Keturunan Kiai Ali Manshur pengarang solawat badar. Beliau cerita banyak pada saya dan Gemilang Putra Perdana terkait abahnya, masa kuliahnya, menulis, hingga masalah puterinya yang saat ini mondok di Asrama Al-amanah Bahrul Ulum Jombang. Namun cerita yang ingin saya kupas mendalam hanya masalah solawat badar saja. Saya tuliskan dalam bentuk berita biar tak terkesan curhat saja. Hehe
Hampir semua warga Nahdliyin dan masyarakat Indonesia mengenal solawat badar. Syair ini diawali dengan kata Sholatullah salamullah alaa thoha rosulillah. Sholatullah salamullah alaa yasin habibillah. Solawat ini terdiri dari 24 bait, setiap baitnya terdiri dari dua baris.
Solawat badar sendiri dikarang oleh KH M Ali Manshur sekitar tahun 1960-an. Kiai Ali Manshur memiliki garis keturunan berdarah ulama besar. Dari ayah, tersambung hingga Kiai Shiddiq Jember sedangkan dari jalur ibu, tersambung dengan Kiai Basyar, seorang ulama di Tuban.
“Abah dilahirkan di Jember pada 23 Maret 1921. Nasabnya masih menyambung ke Kiai Shidiq Jember. Kalau dari jalur ibu asli orang Tuban,” kata putera kedua Kiai Ali yang bernama Kiai Syakir Ali.
Solawat badar dewasa ini sudah menjadi syair wajib bagi kaum nahdliyin. Hampir setiap kegiatan solawat ini dilantunkan. Bahkan sudah merambah ke genre musik pop yang dipopulerkan oleh beberapa grup band dan penyanyi religi. Tak hanya di Indonesia, sholawat badar juga dikenal di berbagai belahan dunia Islam.
Kiai Ali terkenal gila ilmu, ia belajar dari satu pesantren ke pesantren lain. Mulai dari Pesantren Termas Pacitan, Pesantren Lasem, Pesantren Lirboyo Kediri hingga Pesantren Tebuireng Jombang.
Kiai Syakir mengatakan, waktu kecil Kiai Ali belajar di Tuban. Setelah itu Kiai Ali ingin belajar ke Termas namun ia hanya punya modal sepeda onthel dan nasi jagung. Akhirnya dari Tuban ke Tremas naik onthel dan bekal nasi jagung. Selama di pesantren Kiai Ali menerima jasa ojek ke pasar dan hasilnya untuk membeli kitab.
“Kiai Ali suka ilmu Arrud, dan belajar ilmu ini di Lirboyo. Ia sering diajak diskusi pengasuh masalah arrud. Menurut Gus Dur, Kiai Ali juga pernah belajar di Tebuireng,” ujarnya.
Seusai nyantri Kiai Ali kembali ke Tuban. Di sana ia aktif di Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII). Dan aktif juga sebagai seorang pegawai di bawah Kementerian Agama. Tepatnya, menjadi Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di kecamatan hingga promosi menjadi Kepala Kementerian Agama (Kemenag) di tingkat kabupaten.

Pada tahun 1955, Kiai Ali terpilih sebagai anggota Konstituante mewakili Partai NU Cabang Bali. Dan pada 1962 pindah ke Banyuwangi lalu dipercaya menjadi Ketua Cabang NU Banyuwangi. Selama di Banyuwangi inilah, Kiai Ali melahirkan karya fenomenal solawat badar. Sebelum menulis solawat badar, Kiai Ali bermimpi didatangi orang berjubah putih yang diduga para ahli perang badar.
Dalam keputusan Muktamar ke-28 NU di Krapyak, Yogyakarta solawat badar dikukuhkan menjadi mars Nahdlatul Ulama (NU). Kembali ditegaskan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menjabat ketua PBNU pada Muktamar ke-30 di Lirboyo Kediri. Pada Harlah ke-91 NU, Kiai Ali juga dianugerahi tanda jasa Bintang Kebudayaan atas karyanya.
“Awalnya banyak yang tidak tahu siapa penulis solawat badar sebelum Gus Dur menyebut kan Kiai Ali sebagai pengarangnya. Saat itu Gus Dur takut solawat badar diakui orang luar. Gus Dur minta saya bawakan data penguat bila Kiai Ali memang penulis solawat badar ke Jakarta,” papar Kiai Syakir.
Pasca dibahas oleh Gus Dur, nama Kiai Ali terus jadi bahan pembicaraan dikalangan para ahli sejarah dan budayawan. Terutama dari kalangan Nahdliyin. Sehingga akhirnya banyak para peziarah dari jauh yang datang ke Desa Maibit untuk tawasul dan membuktikan kebenaran ucapan Gus Dur.
Di makam Kiai Ali juga dituliskan solawat badar yang terletak dibagian baratnya. Setiap hari ada saja yang berziarah ke saya. Terutama para santri yang belajar di pesantren milik putera-puterinya di sekitar pesantren.
“Saya hanya menjelaskan sesuai yang dituliskan abah saja. Saya foto copy kan catatan abah dan tak kasih kepada yang minta,” ungkap Kiai Syakir.
Sosok Kiai Ali Manshur memang unik, makamnya berada di Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Dulu tak banyak yang tahu kalau Kiai Ali di makamkan di Desa Maibit. Bahkan beberapa warga desa setempat tak mengenal sepak terjang Kiai Ali. Makam Kiai Ali baru beberapa tahun terakhir direnovasi dan sering dikunjungi orang umum.
Menurut Kiai Syakir, hal ini bukan disengaja melainkan memang tak banyak orang mencari tahu. Baru lah setelah Gus Dur bicara tentang solawat badar banyak orang yang mencari dan menelisik sejarah Kiai Ali. Ia bersyukur Kiai Ali suka menulis dan punya catatan pribadi setiap melakukan sesuatu. Sehingga tak bingung menjelaskan kepada penanya.
“Abah itu punya buku harian dan suka menulis kegiatannya di buku harian, kertas kosong dan pinggir kitab. Sampai sekarang saya masih punya catatan pribadi Kiai Ali dalam tulisan pego dan Latin,” akunya
Diantara catatan dalam tulisan pego yang ditemukan berbunyi, Naliko kulo gawe lagune sholawat badar, yoiku sak ba’dane teko songko Makkah al-Mukarramah, kang tak anyari waktu lailatul qiro’ah kelawan ngundang almarhum Haji Ahmad Qusyairi sak muride. Yoiku ono malem jum’at tahun 1960, tonggoku podo ngimpi weruh ono bongso sayyid utowo habib podho melebu ono omahku. Wa karimati, Khotimah, ugo ngimpi ketho’ kanjeng Nabi Muhammad iku rangkul-rangkulan karo al-faqir. Kiro-kiro dino jum’at ba’da shubuh, tonggo-tonggo podho ndodok lawang pawon, podho takon: ‘Wonten tamu sinten mawon kolo ndalu?’. Lajeng kulo tanglet Habib Hadi al-Haddar, dan dijawab: ‘Haa ulaai arwaahu ahlil badri rodhi-yalloohu ‘anhum’. Alhamdulillahi Robbil ‘aalamiin”.
“Solawat badar meledak dan dipopulerkan ke berbagai wilayah untuk menandingi lagu himne PKI “Genjer-genjer”. Bila melihat isi solawatnya maka tak bisa lepas dari kondisi zaman saat itu. Banyak rakyat yang susah mencari makan karena perang sesama anak bangsa,” bebernya.
Selain itu, sebelum wafat Kiai Ali juga mengarang sebuah kitab akhlak dan mengumpulkan syair-syair indah. Jariyah lain yang ditinggal kan Kiai Ali yaitu madrasah di samping rumahnya. Hingga kini, madrasah tersebut sudah berkembang hingga tingkat aliyah.
“Membangun madrasah ini juga unik, saat itu Kiai Ali minta pemborong menyelesaikan bangunan madrasah dengan bayaran Rp. 50 ribu,” tambah Kiai Syakir
Ciri khas Kiai Ali menurut penuturan Kiai Syakir yaitu tegas, semangat mencari ilmu dan ‘mengabdi pada NU. Kiai Ali sering menolak bantuan dari pemerintah dan bahkan gajinya jarang diambil. Salah satu ketegasan Kiai Ali yaitu setiap hari jumat pukul 10.00 WIB maka kantor tempat bekerjanya harus ditutup dan siap-siap ke masjid.
“Abah ini punya kemampuan komunikasi yang bagus. Sehingga saat jadi wakil NU ia disukai dari pihak pro dan kontra. Hidupnya sederhana dan tidak banyak gaya. Hidup di rumah sederhana bekas temannya pun mau. Itu lah abah,” tandas Kiai Syakir
Maibit,
Alfaqir Syarif Abdurrahman

UAS ke Jombang



Jombang,
Penceramah kondang asal Provinsi Riau, Ustadz Abdul Shomad (UAS) melakukan silaturahim ke Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid, Sabtu (9/2). Kedatangan UAS bertujuan meminta arahan terkait dakwah. 

Kedatangan UAS disambut pengasuh dan Mudir Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng, KH Nur Hannan. Dalam pertemuan itu UAS lebih banyak mendengar nasihat.

"Salah satu pesan pengasuh kepada UAS adalah agar beliau memiliki prinsip yang kuat sehingga tidak mudah dibawa ke mana-mana oleh kelompok yang memiliki kepentingan tertentu," kata KH Nur Hannan. 

Aluumnus Al-Azhar itu menambahkan dalam pertemuan tersebut Gus Sholah juga menceritakan pesan Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari kepada ulama Nahdlatul Ulama untuk tetap menjaga persatuan umat.

"Hal itu juga dipesankan oleh pengasuh kepada UAS agar dakwahnya memiliki misi meneguhkan persatuan umat Islam dan bukan dakwah yang memecah-belah," ungkapnya.

Lanjutnya, Gus Sholah dan UAS juga bercengkrama seputar dunia dakwah dan kondisi umat Islam terkini. Bahkan secara khusus Gus Sholah menanyakan pengalaman pribadi berdakwah UAS di berbagai daerah. Karena seperti diketahui, UAS merupakan salah satu dai yang lagi naik daun saat ini. Bahkan, akun instagramnya diikuti kurang lebih 7 juta orang.

"Gus Sholah juga menyampaikan, jika model dakwah UAS selama ini disukai oleh adiknya yang bernama dokter Umar Wahid. Padahal sebelumnya belum pernah menyukai secara khusus dakwah dari dai-dai yang lain," paparnya.

Setelah silaturahim bersama pengasuh, UAS melanjutkan agenda berziarah dan membaca tahlil di makam Hadratssyaikh KH M Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, KH Abdurrahman, dan masyayikh Tebuireng lainnya.

"Agenda berikutnya beliau ziarah ke makam masyayikh Denanyar dan Tambakberas," jelas Kiai Nur Hannan.
UAS menjelaskan selama beberapa hari terakhir sengaja sowan kepada ulama dan tokoh ulama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tujuan utama kunjungannya tersebut untuk silaturrahmi kepada para kiai dan ulama. 

Sebelumnya pria yang juga pernah mengenyam pendidikan di Maroko itu bersilaturahim ke Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan dan KH Maimoen Zubair Rembang.

"Hari ini dan besok UAS fokus di Jombang. Besok mengisi ceramah agama di ndalem kesepuhan KH Afifuddin Dimyati di Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan dalam rangka haul perdana almarhum KH Dimyati Romli," pungkasnya. (Syarif Abdurrahman

Sabtu, 21 April 2018

Piagam Madinah


Foto : Generasi Islam Sekarang

Saat sudah menetap di Madinah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mulai mengatur hubungan antar individu di Madinah. Berkait tujuan ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menulis sebuah peraturan yang dikenal dengan sebutan Shahîfah atau kitâb atau lebih dikenal sekarang dengan sebutan watsîqah (piagam). Mengingat betapa penting piagam ini dalam menata masyarakat Madinah yang beraneka ragam, maka banyak ahli sejarah yang berusaha membahas dan meneliti piagam ini guna mengetahui strategi dan peraturan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menata masyarakatnya. Dari hasil penelitian mereka ini, mereka berbeda pendapat tentang keabsahannya. Penulis kitab as Sîratun Nabawiyah Fi Dhauil Mashâdiril Ashliyyah, setelah membawakan banyak riwayat tentang piagam ini berkesimpulan bahwa riwayat tentang Piagam Madinah derajatnya hasan lighairihi[1].
SEJARAH PENULISAN PIAGAM
Penulis kitab as Sîratun Nabawiyah as Shahîhah mengatakan : “Pendapat yang kuat mengatakan bahwa piagam ini pada dasarnya terdiri dari dua piagam yang disatukan oleh para ulama ahli sejarah. Yang satu berisi perjanjian dengan orang-orang Yahudi dan bagian yang lain menjelaskan kewajiban dan hak kaum muslimin, baik Anshâr maupun Muhâjirîn. Dan menurutku, pendapat yang lebih kuat yang menyatakan bahwa perjanjian dengan Yahudi ini ditulis sebelum perang Badar berkobar. Sedangkan piagam antara kaum Muhâjirîn dan Anshâr ditulis pasca perang Badar[2]. At Thabariy rahimahullah mengatakan : “Setelah selesai perang Badar, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tinggal di Madinah. Sebelum perang Badar berkecamuk, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah membuat perjanjian dengan Yahudi Madinah agar kaum Yahudi tidak membantu siapapun untuk melawan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, (sebaliknya-pent) jika ada musuh yang menyerang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah, maka kaum Yahudi harus membantu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah Rasulullah berhasil membunuh orang-orang kafir Quraisy dalam perang Badar , kaum Yahudi mulai menampakkan kedengkian ….. dan mulai melanggar perjanjian.[3] ”
Sedangkan kisah yang dibawakan dalam Sunan Abu Daud rahimahullah yang menceritakan, bahwa setelah pembunuhan terhadap Ka’ab bin al Asyrâf (seorang Yahudi yang sering menyakiti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah) dan orang-orang Yahudi dan musyrik madinah mengeluhkan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak mereka untuk membuat sebuah perjanjian yang harus mereka patuhi. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menulis perjanjian antara kaum Yahudi dan kaum muslimin.
Ada kemungkinan ini adalah penulisan ulang terhadap perjanjian tersebut. Dengan demikian, kedua riwayat tersebut bisa dipertemukan [4], riwayat pertama yang dibawakan oleh para ahli sejarah yang menyatakan kejadian itu sebelum perang Badar dan riwayat kedua yang dibawakan oleh Imam Abu Daud rahimahullah yang menyatakan kejadian itu setelah perang Badar.
ISI PIAGAM
Berikut ini adalah point-poin piagam yang kami bawakan secara ringkas [5] :
A. Point-Point Yang Berkait Dengan Kaum Muslimin
1. Kaum mukminin yang berasal dari Quraisy dan Yatsrib (Madinah), dan yang bergabung dan berjuang bersama mereka adalah satu umat, yang lain tidak.
2. Kaum mukminin yang berasal dari Muhâjirîn , bani Sa’idah, Bani ‘Auf, Bani al Hârits, Bani Jusyam, Bani Najjâr, Bani Amr bin ‘Auf, Bani an Nabît dan al Aus boleh tetap berada dalam kebiasaan mereka yaitu tolong-menolong dalam membayar diat di antara mereka dan mereka membayar tebusan tawanan dengan cara baik dan adil di antara mukminin.
3. Sesungguhnya kaum mukminin tidak boleh membiarkan orang yang menanggung beban berat karena memiliki keluarga besar atau utang diantara mereka (tetapi mereka harus-pent) membantunya dengan baik dalam pembayaran tebusan atau diat.
4. Orang-orang mukmin yang bertaqwa harus menentang orang yang zalim diantara mereka. Kekuatan mereka bersatu dalam menentang yang zhalim, meskipun orang yang zhalim adalah anak dari salah seorang diantara mereka.
5. Jaminan Allah itu satu. Allah k memberikan jaminan kepada kaum muslimin yang paling rendah. Sesungguhnya mukminin itu saling membantu diantara mereka, tidak dengan yang lain.
6. Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kaum mukminin berhak mendapatkan pertolongan dan santunan selama kaum Yahudi ini tidak menzhalimi kaum muslimin dan tidak bergabung dengan musuh dalam memerangi kaum muslimin
B. Point Yang Berkait Dengan Kaum Musyrik
Kaum musyrik Madinah tidak boleh melindungi harta atau jiwa kaum kafir Quraisy (Makkah) dan juga tidak boleh menghalangi kaum muslimin darinya.
C. Point Yang Berkait Dengan Yahudi
1. Kaum Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam peperangan.
2. Kaum Yahudi dari Bani ‘Auf adalah satu umat dengan mukminin. Kaum Yahudi berhak atas agama, budak-budak dan jiwa-jiwa mereka. Ketentuan ini juga berlaku bagi kaum Yahudi yang lain yang berasal dari bani Najjâr, bani Hârits, Bani Sâ’idah, Bani Jusyam, Bani al Aus, Bani dan Bani Tsa’labah. Kerabat Yahudi (di luar kota Madinah) sama seperti mereka (Yahudi).
3. Tidak ada seorang Yahudi pun yang dibenarkan ikut berperang, kecuali dengan idzin Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam
4. Kaum Yahudi berkewajiban menanggung biaya perang mereka dan kaum muslimin juga berkewajiban menanggung biaya perang mereka. Kaum muslimin dan Yahudi harus saling membantu dalam menghadapi orang yang memusuhi pendukung piagam ini, saling memberi nasehat serta membela pihak yang terzhalimi
D. Point-Point Yang Berkait Dengan Ketentuan Umum
1. Sesungguhnya Yatsrib itu tanahnya haram (suci) bagi warga pendukung piagam ini. Dan sesungguhnya orang yang mendapat jaminan (diperlakukan) seperti diri penjamin, sepanjang tidak melakukan sesuatu yang membahayakan dan tidak khianat . Jaminan tidak boleh tidak boleh diberikan kecuali dengan seizin pendukung piagam ini
2. Bila terjadi suatu persitiwa atau perselisihan di antara pendukung piagam ini, yang dikhawatirkan menimbulkan bahaya, maka penyelesaiannya menurut Allah Azza wa Jalla, dan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam
3. Kaum kafir Quraisy (Mekkah) dan juga pendukung mereka tidak boleh diberikan jaminan keselamatan
4. Para pendukung piagam harus saling membantu dalam menghadapi musuh yang menyerang kota Yatsrib
5. Orang yang keluar (bepergian) aman, dan orang berada di Madinah juga aman, kecuali orang yang zhalim dan khianat. Dan Allah Azza wa Jalla adalah penjamin bagi orang yang baik dan bertakwa juga Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pelajaran Dari Piagam Madinah
1. Piagam ini dianggap sebagai peraturan tertulis pertama di dunia
2. Para ulama tidak mengatakan bahwa diantara hukum-hukum yang tercantum dalam piagam ini ada yang di nasakh kecuali perjanjian dengan Yahudi atau non muslim dengan tanpa kewajiban membayar jizyah (pajak). Hukum ini terhapus dengan firman Allah k dalam Surat at Taubah/9 : 29
3. Sebagian para ulama mengatakan bahwa hubungan kaum muslimin dengan Yahudi yang terdapat dalam piagam tersebut sejalan dengan firman Allah dalam al Qur’an Surat al Mumtahanah/60 : 8, yang artinya : Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.
4. Piagam ini telah mengatur berbagai sisi kehidupan umat
5. Dalam piagam ini terdapat landasan perundang-undangan, misalnya :
a. Pembentukan umat berdasarkan aqidah dan agama sehingga mencakup seluruh kaum muslimin dimanapun berada
b. Pembentukan umat atau jama’ah berdasarkan tempat tinggal, sehingga mencakup muslim dan non muslim yang tinggal disana
c. Adanya persamaan dalam pergaulan secara umum
d. Larangan melindungi pelaku kriminal
e. Larangan bagi kaum Yahudi untuk ikut berperang kecuali dengan idzin Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam
f. Larangan perbuatan zhalim pada harta, kehormatan dan lain sebagainya
g. Larangan melakukan perjanjian damai secara pribadi dengan musuh
h. Larangan melindungi pihak musuh
i. Keharusan ikut andil dalam pembiayaan yang diperlukan dalam rangka membela negara
j. Keharusan membayar diyat dari yang melakukan pembunuhan
k. Tebusan tawanan
l. Melestarikan kebiasaan yang baik
Dinukil dari :
– as Sîratun Nabawiyah as Shahihah, DR Akram Dhiya’ al Umariy
– as Sîratun Nabawiyah Fi Dhauil Mashâdiril Ashliyyah, DR Mahdi Rizqullah Ahmad
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 10/Tahun XII/1430H/2009. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]


Sumber: https://almanhaj.or.id/2639-piagam-madinah.html

Paslon Nomor Urut 3 Siapkan Dua Posko Pemenangan.



JOMBANG, FaktualNews.co - Calon Bupati dan Wakil Bupati Jombang nomor urut tiga, Syafi'in-Chairul Anam menyiapkan dua posko pemenang sebagai pusat kordinasi.

Menurut Syafiin, posko pertama berada di Jalan KH Wahab Chasbullah Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang. Sedangkan posko kedua berada di rumah pribadi calon wakil bupati Jombang Chairul Anam di Kecamatan Jogoroto 

"Sementara ini kita menyiapkan dua posko pemenang yaitu di Tambakrejo dan rumah pribadi Cawabup Chairul Anam. Kalau dalam Polri posko singkatan dari pusat komando. Nanti di posko tempat berkumpul dan mengatur strategi," kata Syafi'in, Selasa (13/2/2018).

Calon Bupati dari Partai PDI P ini menambahkan, ia dan wakilnya sudah kompak dan berniat memperbaiki Jombang. Bahkan Syafiin memastikan tidak akan ada perebutan wilayah kekuasaan diantaranya dan wakil bupati. Karena semua sudah disepakati bagiannya masing-masing.

"Calon Wakil Bupati Jombang ini saya yang pilih langsung, beliau orang baik. Bahkan rumahnya rela jadi posko pemenangan. Kita jamin kedepan tidak ada pertengkaran antara bupati dan wakilnya seperti daerah lain," tegasnya.

Bagi Syafi'in, Bupati dan Wakil Bupati layaknya suami istri dalam mengatur rumah tangga. Keduanya harus kompak agar tidak timbul masalah dikemudian hari. Kompak dalam arti saling mendukung dan mengingat kan.

"Kalau bupati dan wakilnya tidak kompak ya bisa kacau pemerintahannya. Saling rebutan dan minta tampil," pungkasnya