Recent Comments

Rabu, 22 Juni 2016

Jurnalis Karbitan


Senin (20/06/2016), salah satu teman seperantauan mengajak buka bersama di salah satu kedai Ayam panggang di Jombang. Perjalanan di mulai dari kampus ku tercinta menuju pasar legi dan berencana mencari takjil di sekitar Gor Mardeka. Sepanjang jalan Gus dur terlihat begitu ramai jasa penukaran uang sampai ke jalan Wahid Hasyim. mereka berbaris rapi layak nya tukang ojek, pria dan wanita berebut mengambil kesempatan meraih untung besar ini. Dengan rasa penasaran, aku mengajak sang karib memberhentikan sepeda motornya di dekat penjual jasa. Dengan bergaya ala wartawan saya coba mewawancarai salah satu dari pemain jasa tukar uang receh, cak sukri namanya. Syarif: Assalamualaikum wr cak. Cak sukri: Waalaikum salam wr boss Syarif: Saya mau tanya cak, boleh? Cak Sukri: monggo. monggo, silakan Syarif: Bagaimana menurut pean tentang ada nya fatwa haram penukaran uang receh? maaf lho cak ya Cak syukri: Alah tidak usah du tanggapi boss, paling cari sensasi, nebeng populeritas. Buktinya mereka tidak memberikan solusi kepada masyarakat. Mereka yang berfatwa itu tidak pernah turun ke jalan lalu menukarkan uang menurut kebenaran mereka. Syarif: Hemmmzz..tapi ini kan tidak cocok dengan syariat islam cak. Cak syukri: Orang-orang yang ngaku paling islam, penegak syariat islam, mau mendirikan negara islam, mereka juga tidak memberikan solusi yang tepat kepada masyarakat yang butuh uang receh. Apa lagi bank syariah, menang jargon tok. Cak syukri tampak emosi. Syarif: (diam) lalu memesan jus apokat di sebelah nya. Negeri kita memang lucu. Kami minta perlindungan untuk tertawa bebas pak presiden. Hahaahaa. Selamat ulang tahun pak Jokowi. Semoga anda dalam keadaan sehat selalu. Dan bisa melihat kami tertawa terus. huft

Tidak ada komentar:
Write komentar

Recommended Posts × +