Recent Comments

Rabu, 22 Juni 2016

"Kebebasan"


Dulu aku memaknai kebebasan adalah libur sekolah, boleh bawa handphone, tidak ada belajar-mengajar, dan bisa berkunjung kemana sesuka hati. Kesadaran sering kali datang terlambat. Aku baru menyadari bahwa kebebasan berekspresi itu lebih seksi. Aku pun dengan semangat berteriak sana sini mendemonstrasikan kebebasan berekspresi. Kesadaran baru muncul lagi, setelah bercumbu manis bersama lembaran buku-buku islam, kapitalis, komunis. Ternyata kebebasan berfikir, berpendapat, dan melakukan advokasi sangat indah sahabat. Wow...Kebebasan itu luas sekali ya. Beranjak sedikit ke belakang, saat dunia tasawuf menggoda, melambai menarik ku. Ternyata kebebasan menikmati dzikir malam, merengkuh dayung sunyinya seluk beluk masalah hati. Dan kesekian kalinya aku harus terkapar, masih ada kebebasan lain ternyata. Masya Allah. Dan akupun bingung dengan makna hakiki dari kebebasan. Para aktivis punya pemahaman sendiri, ulama pun mengartikan sendiri kebebasan, pejabat juga memiliki arti kebebasan, pecinta musik rock, reggae, jazz punya makna tersendiri tentang kebebasan. Ahirnya aku duduk dan merenung arti sebuah kebebasan. Aku mencoba mensyukuri atas semua nikmat tuhan yang besar atas kepala dan seisinya. Aku mencoba menjadi pelayanan, bermanfaat bagi orang banyak, menginspirasi dan mencintai semuanya. Inilah kebebasan baru yang menenangkan jiwa. Karena kebebasan harus di iringi dengan kebenaran. Jika tidak maka kesesatan yang datang. Bukan begitu? Selamat menikmati liburan teman santri. Sampai jumpa di lain waktu. Hati dan otak saya tidak pernah puas dengan sesuatu, menulis membuat mereka lebih terarah dan bermanfaat.Itu saja

Tidak ada komentar:
Write komentar

Recommended Posts × +