Recent Comments

Jumat, 02 Desember 2016

Demo 212


Melihat menjamurnya jenis usaha berlabel syariah membuat saya bangga sekaligus sedih bercampur bak pecel madiun. Gurih tapi ada pedesnya juga. Kita mudah sekali menjumpai bank syariah, hotel syariah, ansuransi syariah, jual-beli syariah disekitar rumah kita. Berbagai model mereka tampilkan, bervariasi dan kreatif. Terlepas apakah usaha ini hanya motif nyari untung belaka atau benar-benar syariah, saya melihat Islam semakin diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat dengan tawaran-tawaran kemashlatan bersama.
Islam sangat diharapkan menjadi alternatif ketiga setelah kapitalis dan komunis. Oleh karenanya dibutuhkan sumber daya yang produktif dan konstruktif serta mampu menjadi agent pembawa dan penyebar kebaikan buat semua makhluk tuhan, tanpa eksklusifisme komunal.
Faham kemajemukan masyarakat harus tetap tertanam dalam sanubari setiap muslim agar cita-cita luhur yang dibawa kanjeng nabi Muhammad SAW terwujud, Islam rahmatal lil ‘alamin. Bergandengan dengan rasa satu bangsa, satu negara, satu tanah air dan dituntut pula kesanggupan merawat sikap saling menghargai sesama masyarakat, kelompok, golongan.
Indonesia rumah besar yang dihuni multi suku dan agama. Sikap muslim sejati akan dipertaruhkan disini, sebagai pembaharu atau pengekor, penyejuk atau perusak, atau jangan-jangan pejual agama. Tergantung kematangan individu dalam menyerap ajaran Islam. Begitu juga menyikapi demo bela islam jilid 3 pada 12 desember 2016 nanti. Massa yang berjubel di ibu kota akan nampak wujud aslinya, berjuang buat agama atau penjual agama dari sikap dan tindak laku nya di lapangan.
Jangan sampai nilai universal yang ada pada inti ajaran agama lenyap karena kebencian mendarah daging. Nilai-nilai itu harus tetap wujud menghepas batas waktu dan sekat beda agama. Deretan firman Allah tentang persaudaraan merupakan hikmah ilahiyah yg amat tinggi seperti dalam quran surat Al-Baqarah ayat 256 dan yunus ayat 99.
Ahir kata, sikap baik dan optimis terhadap Islam ke indonesian jangan luntur akibat politik praktis. Silakan bertarung dalam pilkada tapi jangan mencederai rasa saudara satu bangsa. Bersaing sehat dengan kreatifitas tingkat tinggi itu lebih keren dari pada lempar batu dan bakar gedung. Bukan begitu kawan. Ayo demo

Tidak ada komentar:
Write komentar

Recommended Posts × +