Recent Comments

Kamis, 21 September 2017

Lawan Hoax, DPC PDI P Mojokerto Buat Pelatihan Media Siber dan Jurnalistik



MOJOKERTO, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) mengadakan pelatihan media siber dan jurnalistik di Wisma Kartini, Pacet, Mojokerto, Minggu (17/09/2017). Kegiatan ini diikuti oleh puluhan kader PDI P dan masyarakat umum dari berbagai wilayah.

Pelatihan ini merupakan hasil kerjasama dengan media online dan DPC IKADIN Kabupaten Mojokerto. Acara tersebut dilaksanakan sejak pukul 08.30 WIB dan ikuti 46 peserta.

Ketua DPC PDI P Kabupaten Mojokerto, Setia Puji Lestari mengaku sengaja mengadakan acara ini untuk melawan kabar hoax. Untuk kesuksesan acara, Puji menggratiskan biaya pelatihan termasuk konsumsi. Acara ini bertemakan "Penguatan Ideologi Pancasila Dalam Rangka Menangkal Faham Radikalisme Melalui Media.

"Sekarang kabar hoax ada dimana-mana, hoax ini rata-rata digunakan untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Presiden saja berkali-kali diserang hoax," jelasnya.

Dalam keterangannya, Puji mengutamakan pelatihan ini untuk kaum muda agar ada agent penolak hoax ditengah-tengah masyarakat. Oleh sebab itu, pihaknya mendatangkan para pemateri yang berkompenten dibidangnya.

Untuk materi jurnalistik, panitia mendatangkan Ketua Persatuan Wartawan Indonisia (PWI) Mojokerto, Andung Kurniawan. Sedangkan untuk materi terkait media siber, panitia mengundang Syaikhul Hadi yang merupakan seorang programer. Untuk masalah hukum, panitia mendatangkan Sugeng Hadi Poernomo seorang pengacara di Mojokerto.

"Kita datangkan pemateri yang berpengalaman dibidang masing-masing seperti pak Andung ini," beber Puji.

Sementara itu, Ketua Panitia, Rif'an Hanum berharap setelah pelatihan pertama ini bisa membuka pemikiran kader dan masyarakat luas dalam menggunakan media sosial. Selanjutnya, peserta juga diharapkan bisa memahami hukum yang berhubungan dengan kebebasan press.

Selain itu, Hanum juga menjanjikan ada pelatihan lanjutan jika banyak peserta yang menginginkan. Hal ini guna mematangkan keilmuan terkait media dan cerdas hukum.

"Mungkin pada pertemuan pertama ini hanya 40 persen materi yang bisa diserap. Nanti kalau banyak yang ingin pertemuan lanjutan maka kita buat lagi," tandas Hanum. (Syarif)

Tidak ada komentar:
Write komentar

Recommended Posts × +